Menjadi Cawapres Jokowi Bagi Cak Imin Adalah Fardu Kifayah

Semarang - Kerasnya tekad Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, berjuang menjadi kandidat Cawapres Joko Widodo karena menganggap hal itu sebagai sebuah fardu kifayah. Ada beberapa alasan mengapa dia merasa seperti itu.

"Perintah para kiai, perintah warga NU yang tentu menjadi kewajiban saya melaksanakan sungguh-sungguh. Kalau tidak, berarti melawan kefardu kifayahan saya," kata Cak Imin di Posko Join di dr Cipto Semarang, Selasa (17/4/2018).

Dorongan dari para kiai terungkap dalam pertemuan Cak Imin dengan sejumlah pengasuh pondok pesantren di Futuhiyyah, Mranggen, Kabupaten Demak, hari ini.


Para pengasuh pondok pesantren yang hadir antara lain KH Dimyati Rois, KH Munif M Zuhri, KH Muhammad Adnan, KH Haidar Muhaiminan, KH Zaenal Arifin Maksum, dan KH Yusuf Chudlori.

Pembacaan mandat yang ditujukan untuk Cak Imin dilakukan oleh pengasuh pondok pesantren Futuhiyyah, KH Hanif Muslih. Mandat berisi agar Cak Imin berjuang mencalonkan diri menjadi Cawapres Jokowi.

"Para ulama memutuskan memberikan perintah dan mandat penuh kepada Muhaimin Iskandar untuk terus berjuang mencalonkan diri sebagai cawapres mendampingi Joko Widodo, dan kemudian terpilih pada Pemilu 2019 sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2019 - 2024," kata Kiai Hanif saat membacakan mandat.

"Para ulama berkeyakinan saudara Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) adalah figur Santri yang memahami pemikiran para Ulama dan mampu merealisasikan gagasan para Ulama tentang pembangunan mental spiritual serta gagasan Revolusi Mental," lanjutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Pendidikan Gratis Gus Ipul-Puti

Rhoma Irama 'Menggoyang' Pilgub Jabar

6,7 Juta Orang Terancam Tak Bisa Nyoblos