Kesuksesan Proyek CSR Jabar Tak Lepas dari Stakeholder Terkait

Jakarta - Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) meresmikan proyek-proyek Corporate Social Responsibility (CSR) 2017 Jawa Barat. Aher menuturkan, kesuksesan pembangunan proyek CSR tersebut tidak terlepas dari pemerintah pusat dan peran aktif para pemangku kepentingan terkait.

"Hal ini (proyek CSR) memerlukan sinergi pusat-daerah, antardaerah, dan seluruh stakeholder pembangunan sebagai salah satu prasyarat dari keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan," ujarnya, Jumat (4/5/2018).

Dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan, lanjut Aher, juga diperlukan sinergi antara pemerintah dengan dunia usaha melalui kontribusi dana CSR. Dengan demikian, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan bisa berjalan dengan sinkron.

Oleh karena itu, Pemprov Jabar menggelar acara peresmian bersama proyek-proyek CSR pada Selasa (17/4/2018) di Intercontinental, Bandung. Acara ini merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan untuk perusahaan yang telah bersinergi dengan program-program pembangunan di Jabar.

Salah satu perusahaan yang ikut mengembangkan program-program pembangunan di Jabar adalah PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna). Bekerja sama dengan Yayasan Inspirasi Anak Bangsa (YIAB), Sampoerna berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melalui program SMK Pasti Siap, yang sejalan gagasan Presiden Joko Widodo untuk mencapai tujuan strategis nasional.

"Kami merasa beruntung boleh mengambil bagian lewat sinergi pemerintah dan sektor swasta, khususnya partisipasi Sampoerna dalam mendukung pembangunan Ekonomi dan Sumber Daya Manusia di Jawa Barat. Upaya ini tidak lepas dari dukungan pemerintah daerah setempat, dan kami harap kontribusi kami dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ujar Head of Stakeholder Regional Relations & CSR PT HM Sampoerna Tbk, Ervin Laurence Pakpahan.

Program yang digelar di Karawang dan Bogor ini memberikan pelatihan bagi siswa tingkat akhir SMK agar lebih siap memasuki dunia kerja. Sampoerna berperan menyusun konsep materi, pelaksanaan kegiatan, dan sistem evaluasi siswa untuk memastikan kualitas program ini.

Masih di Karawang, Sampoerna juga mendukung program Wirausaha Mandiri di Desa Sukaluyu dan Desa Puseurjaya. Program ini mengadakan kegiatan pemberdayaan keterampilan bernilai ekonomis untuk memulai usaha kecil dan menengah seperti usaha makanan, minuman, kerajinan tangan, hingga fesyen. Program ini menyasar masyarakat di sekitar wilayah Karawang. Terutama bagi warga Karawang yang tinggal di sekitar fasilitas produksi Sampoerna yang ada di sana.

Selain dua program tersebut, Sampoerna juga ikut meningkatkan kemahiran berbahasa Inggris untuk komunitas pondok pesantren di Kabupaten Cirebon, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur melalui program Literasi Bahasa Inggris. Sampoerna percaya bahwa lingkungan pesantren memiliki peran penting dalam memajukan pembangunan karena pendidikan di pesantren sangat potensial. Sudah banyak pesantren yang telah menghasilkan tokoh nasional.

Nah, kemampuan berbahasa Inggris merupakan satu tantangan yang harus bisa ditaklukkan di masa sekarang. Hal ini sebagai upaya dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas untuk memasuki ranah global dan mengikuti berbagai perkembangan zaman.

Sampoerna berharap, perusahaan lain bisa ikut berperan aktif dalam mencetak SDM berkualitas dengan karakter yang kuat, serta mampu mendukung daya saing mereka di masa yang akan datang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Taktik TB Hasanuddin-Anton Mengurangi Impor

Golkar Bangga Airlangga Unggul di Survei

Program Pendidikan Gratis Gus Ipul-Puti