Debat Pilbup Ciamis Meriah

Ciamis - Debat publik Pilbup Ciamis 2018 dihelat KPU. Dua pasangan calon (paslon) masing-masing nomor urut Herdiat Sunarya-Yana D Putra (HY) dan nomor urut dua Iing Syam Arifin-Oih Burhanudin (Idola) hadir dalam kegiatan tersebut. 

Acara debat berlangsung di Gedung Islamic Center Ciamis, Jawa Barat, Selasa (8/5/2018) siang hingga sampai sore. Ratusan simpatisan paslon ikut memeriahkan suasana debat publik ini. Polisi turut menjaga keamanan acara agar berjalan tertib.

"Debat publik ini tersaji diliputi penuh dengan kegembiraan, supaya masyarakat dapat dengan jernih dapat menentukan pilihannya pada 27 Juni mendatang. Kepada calon raih simpati pemilih dengan visi,misi dan program unggulan untuk menyejahterakan masyarakat tatar Galuh Ciamis," ujar Ketua KPU Ciamis Kikim Tarkim.

Jalannya debat berlangsung dalam delapan sesi. Sesi pertama dimulai dengan pemaparan visi dan misi oleh para calon. Diawali oleh calon nomor urut satu Herdiat-Yana menyampaikan visi kemandirian ekonomi sejahtera untuk semua. Dengan misinya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Serta meningkatkan ketersediaan infrastruktur yang mendukung pengembangan wilayah. 

Herdiat-Yana berjanji mengembangkan perekonomian berbasis ekonomi kerakyatan, potensi unggulan lokal dan pemberdayaan masyarakat. "Ciamis memiliki potensi luar biasa dari letak demografis dan unggul dari sumber daya alam, manusia dan sumber buatan lainnya. Itu akan dioptimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Herdiat.

Giliran pasangan Iing-Oih menyampaikan visi-misinya. Mereka janji meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Selain itu siap memerhatikan program pendidikan, kesehatan dan meningkatkan daya beli masyarakat. 

"Program kami optimalisasi pendapatan daerah, baik dari PAD atau dari provinsi dan pusat. Meningkatkan infrastruktur baik transportasi, kesehatan, pendidikan juga pertanian," ucap Iing

Hal menarik saat di sesi pertengahan, yakni paslon harus menjawab pertanyaan dari masyarakat. Salah seorang mahasiswa menanyakan terkait dengan pergantian nama Ciamis kembali menjadi Galuh. Kedua calon menyatakan setuju dengan adanya pergantian itu. Namun tentunya memerlukan proses kajian-kajian yang matang, meliputi kajian sejarah, akademis mau pun aspek lainnya.

"Berbicara kembali menjadi Galuh memang perlu biaya mahal karena kaitan dengan nomenklatur dan banyak yang harus diubah. Tapi bila keinginan masyarakat seperti itu, maka kami akan ikut keinginan masyarakat. Meski perlu kajian-kajian baik sejarah lainnya," tutur Herdiat.

Sedangkan Iing akan menyikapi aspirasi tersebut. "Pertama mengupayakan langkah kongkrit. Kajian secara profesional, langkah itu ditempuh cukup panjang. Ratusan ribu item yang perlu diubah kaitan perubahan nama itu," tutur Iing.

Proses debat publik dari awal sampai akhir berlangsung lancar, meski simpatisan kedua paslon calon mendapat teguran dari moderator karena kurang mentaati tata tertib seperti bersorak saat kandidat tengah berbicara.

"Pelaksanaan debat ini berjalan bagus, baik, kedua calon menguasai materi, persoalan dan sekaligus memiliki solusi untuk Ciamis ke depan. Tahu tentang Ciamis dan bagaimana menyelesaikannya," ujar Ketua KPU Jawa Barat Yayat Hidayat usai menghadiri debat Pilbup Ciamis. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Taktik TB Hasanuddin-Anton Mengurangi Impor

Golkar Bangga Airlangga Unggul di Survei

Program Pendidikan Gratis Gus Ipul-Puti