Aksi 115 Jangan Bawa Kepentingan Politik Praktis

Jakarta - Mantan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nasir menegaskan peserta aksi 115 dilarang membawa kepentingan politik praktis dalam gelaran aksi Pembebasan Baitul Maqdis. 

Ia mengatakan peserta aksi hanya boleh membawa bendera Palestina dan bendera Indonesia pada aksi yang dilaksanakan di depan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta Pusat, Jumat (11/5). 

"Saudara-saudara tidak boleh ada kepentingan politik praktis sesaat, siap?" Kata Bachtiar seusai salat subuh berjemaah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (11/5). 


Ia pun meminta kepada massa untuk tidak memakai atribut aksi seperti kaus yang menunjukkan kepentingan politik tertentu. Menurutnya hal itu dapat mengurangi kewibawaan aksi Pembebasan Baitul Maqdis hari ini. 

"Tidak ada kaus-kaus yang membawa pertemuan kita ini mengurangi kewibawaannya karena ada kepentingan politik praktis, siap?" kataya. Rencananya setelah salat subuh berjamaah massa aksi akan berkumpul di Monas. Bachtiar mengimbau kepada peserta aksi untuk menjaga kebersihan selama melaksanakan aksi 115. 

"Setelah berzikir kita langsung melakukan masiroh menjalankan prosesi jalan kaki secara tertib secara aman jaga kebersihan jaga ketertiban lalu lintas, tunjukan kita orang yang beriman, inilah yang membedakan kita dengan orang yang mempunyai kepentingan sesaat," kata Bachtiar. 


Hari ini massa yang dari berbagai ormas Islam akan melaksanakan aksi Pembebasan Baitul Maqdis. Hal ini untuk merespons kebijakan pemerintah AS yang memindahkan kedubesnya dari Tel Aviv ke Yerusalem. 

Aksi dimulai dengan salat subuh berjemaah di lapangan Monas dan Masjid Istiqlal. Setelah itu massa aksi direncanakan bergerak menuju Kedutaan Besar Amerika Serikat yang lokasinya tak jauh dari Monas. Aksi 115 dimulai sejak pukul 04.00 WIB dan akan berakhir pada pukul 13.00 WIB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Taktik TB Hasanuddin-Anton Mengurangi Impor

Golkar Bangga Airlangga Unggul di Survei

Program Pendidikan Gratis Gus Ipul-Puti